29 Jul 2013
by eds5
in Elegi Perguruan Naga Batu
Tags: didit, didit s andrianto, didit setiawan andrianto, elegi perguruan naga batu, jannotama, janottama, naga batu, pedang tetesan embun, perguruan naga batu, seruling sakti
Seruling Sakti
Episode: Elegi Perguruan Naga Batu
Oleh: Didit Setiawan Andrianto
(Sumber: serulingsakti.wordpress.com)
—ooOoo—
125 – Epilog Domino Effect
Matahari sudah condong ke arah barat, waktu sudah menjelang magrib, akhirnya Jaka siuman setelah pingsan dalam waktu cukup lama. Damparan lembut gelombang laut yang menghempas wajah secara simultan, membuat dia lebih cepat siuman. Perlahan-lahan pemuda ini beringsut duduk, mencermati kondisinya dengan seksama, mengantur nafas secara teratur, rupanya sistem olah nafas sudah bisa bekerja seperti biasa, membuat luka dalam hampir pulih. Simpul pada punggungnya-pun tidak menunjukan gejala-gejala aneh, tenaga liar yang diikatkan di sana, sudah sirna. Kecuali tangan kirinya yang patah—dan butuh pengobatan lebih lanjut, pemuda ini tidak merasakan ada cedera lain. Racun dalam tubuhnyapun tetap stabil.
More
22 May 2013
by eds5
in Elegi Perguruan Naga Batu
Tags: didit, didit s andrianto, didit setiawan andrianto, elegi perguruan naga batu, jannotama, janottama, naga batu, pedang tetesan embun, perguruan naga batu, seruling sakti
Seruling Sakti
Episode: Elegi Perguruan Naga Batu
Oleh: Didit Setiawan Andrianto
(Sumber: serulingsakti.wordpress.com)
—ooOoo—
124 – Domino Effect : … akhir sebuah awal – E
Sebuah helaan nafas panjang mendesis, mengagetkan tupai yang merayap di ranting, binatang pengerat itu melompat cepat menghilang dari pandangan. Kabut abadi yang menggantung di Lembah Halimun serasa sebuah penjara, bukan mengikat jasmani, tapi mengikat jiwa. Kemanapun kau pergi, seperti ada sebuah rantai yang mengharuskanmu menarik diri dari dunia luar, kembali kepada keheningan yang mencekam dalam kabut. Lembab, basah, dan suram. Tidak ada masa depan pasti di sini, semua ditentukan saat kau menerima sebuah perjanjian untuk menyelesaikan masalah yang tak terselesaikan. Swara Nabhya datang, menyelesaikan itu semua, dan dirimu akan mengabdi di lembah itu selamanya. Tanpa rasa sesal. Memangnya, masalah apa yang membuat kau rela gadaikan kebebasanmu untuk mengabdi kepada tempat yang sesuram itu?
More
13 Mar 2013
by eds5
in Elegi Perguruan Naga Batu
Tags: didit, didit s andrianto, didit setiawan andrianto, elegi perguruan naga batu, jannotama, janottama, naga batu, pedang tetesan embun, perguruan naga batu, seruling sakti
Seruling Sakti
Episode: Elegi Perguruan Naga Batu
Oleh: Didit Setiawan Andrianto
(Sumber: serulingsakti.wordpress.com)
—ooOoo—
123 – Domino Effect : … akhir sebuah awal – D
Bayangan itu bergerak cepat, lurus. Menerobos hutan, tak perduli pepohonan menghalangi, dia tetap berlari lurus, batang yang menghalangi ditabrak hingga hancur berantakan. Saat mendaki lereng bukit pun, tak perduli batu menghalangi langkahnya, semua diterjang begitu saja, membuatnya rengkah. Dia tak ingin mengurangi kecepatannya, seolah esok sudah tiada hari lagi untuknya. Deru nafas tak beraturan membuat dada mengombak liar, hingga akhirnya di sebuah pondok di salah satu sudut lembah Gunung Khumbaira.
More
28 Feb 2013
by eds5
in Elegi Perguruan Naga Batu
Tags: didit, didit s andrianto, didit setiawan andrianto, elegi perguruan naga batu, jannotama, naga batu, pedang tetesan embun, perguruan naga batu, seruling sakti
Seruling Sakti
Episode: Elegi Perguruan Naga Batu
Oleh: Didit Setiawan Andrianto
(Sumber: serulingsakti.wordpress.com)
—ooOoo—
122 – Domino Effect : … akhir sebuah awal – C
Gemilang mentari pagi disambut ragam kicau burung. Di sebuah jalanan pinggir hutan, ada dangau yang dibuat alakadarnya oleh sang pemilik tanah. Terdengar bangku berderit perlahan menerima guncangan tubuh gemuk lelaki berwajah bundar, dia Tusarasmi. Orang ini duduk dengan menggoyang kaki. Wajah bundar Tusarasmi, dikuti bentuk tubuh yang juga tambun, menjadikan kakinya terlalu pendek untuk menjangkau tanah, tapi kondisi demikian malah lebih nyaman. Mulutnya sibuk mengunyah biji bunga matahari.
Di hadapan si wajah bundar sudah duduk empat orang, Penjual Aren, Pemancing, Pande Besi, dan lelaki usia akhir empat puluh tahun. Saat datang, dia masih memakai kerudung penutup wajah. Ketika duduk bersama para koleganya, dia membuka penutup kepala. Semua orang menahan nafas saat melihat wajah itu. Sebuah luka memanjang dari dahi hingga dagu, membelah hidung tepat di tengah secara rapi. Luka itu sudah menutup, tapi bekas yang tertinggal membuat orang lain merasa seram.
More
27 Feb 2013
by eds5
in Elegi Perguruan Naga Batu
Tags: didit, didit s andrianto, didit setiawan andrianto, elegi perguruan naga batu, jannotama, naga batu, pedang tetesan embun, perguruan naga batu, seruling sakti
Seruling Sakti
Episode: Elegi Perguruan Naga Batu
Oleh: Didit Setiawan Andrianto
(Sumber: serulingsakti.wordpress.com)
—ooOoo—
121 – Domino Effect : … akhir sebuah awal – B
Tengah malam, nyiur bayang pepohonan tersorot cahaya rembulan, meski cukup terang bersinar namun masih menyisakan kegelapan, menyekap suara-suara dalam sunyi. Makin dalam menuju kerimbunan hutan, sinar rembulan pun terhalang rapat dedaunan. Kesiur angin, ditingkahi gemersik lirih, menjauh dengan konstan. Sesekali cahaya rembulan menyorot bayang-bayang yang berkelebat cepat.
More
27 Feb 2013
by eds5
in Elegi Perguruan Naga Batu
Tags: didit s andrianto, didit setiawan andrianto, elegi perguruan naga batu, Elegi Perguruan Naga Batu Tags: didit, jannotama, pedang tetesan embun, perguruan naga batu, seruling sakti
Seruling Sakti
Episode: Elegi Perguruan Naga Batu
Oleh: Didit Setiawan Andrianto
(Sumber: serulingsakti.wordpress.com)
—ooOoo—
120 – Domino Effect : … Akhir Sebuah Awal – A
Semua orang menatap Wuru Yathalalana dengan tatapan kasihan, lucu, juga sebal. Cambuk memasak bubur ayam spesial dalam jumlah banyak, sedianya untuk dimakan beramai, tapi semua dihabiskan tanpa sisa oleh si pemabuk.
Jaka memperhatikan dengan seksama, sejauh ini tidak ada reaksi penolakan atas makanan yang masuk. Agak ragu, Jaka menuangkan arak putih dengan kadar tinggi. Tanpa pikir panjang Wuru Yathalalana menyambar dan menenggaknya, tapi belum lagi habis mengaliri kerongkongan, arak yang diminumnya tersembur.
More
06 Feb 2013
by eds5
in Elegi Perguruan Naga Batu
Tags: didit, didit s andrianto, didit setiawan andrianto, elegi perguruan naga batu, pedang tetesan embun, perguruan naga batu, seruling sakti
SERULING SAKTI
Oleh: Didit Setiawan Andrianto
119 – Domino Effect : Setitik kesadaran
Apa yang membuatmu teringat tentang mati? Apa yang menjadi perhatian utamamu? Apakah kau akan membawa harta kekayaan? Anakmu? Istrimu? Kisah seorang istri yang bersedia satu liang kubur dengan suami sudah tentu omong kosong. Begitu liang lahat selesai tertimbun, hanya isak tangis yang mengiringimu. Selanjutnya apa? Apakah kau memiliki manfaat selama hidup?
Pikiran berseliweran tidak jelas memenuhi benak Dua Bakat, pikirannya berangsur-angsur pulih. Rasa sakit di sekujur tubuh membuat dia yakin kehidupan masih menjadi bagian darinya.
“Kau sudah datang?” sebuah suara seperti terdengar dari dasar neraka membuat kuduknya bergidik.
More
17 Jul 2012
by eds5
in Pedang Tetesan Embun
Tags: didit, didit andrianto, didit s andrianto, didit setiawan andrianto, elegi perguruan naga batu, pedang tetesan embun, perguruan naga batu, seruling sakti
PEDANG TETESAN EMBUN
Oleh: Didit
06 – Berjumpa Dengan Kakek
Tak mungkin menghindar, tanpa pikir panjang, tangan kanannya dilintangkan menutupi wajah. Crap! Seberkas sinar bagai kilat itu segera menancap! Dan, bagai tetes air bersatu dengan sumbernya, benda itu menyusup di telapak tangan pemuda itu.
“Arrrgh!” jeritan bagai raungan hewan terluka memecahkan gemuruh hujan lebat, rasa sakit yang belum pernah dirasakan membuat Yoga meraung kesakitan, melupakan adiknya yang tengah tertidur.
Raungan Yoga jelas mengagetkan Bayu, pecah pula tangis bayi meningkahi derasnya hujan. Gemuruh petir yang saling sahut ternyata tidak bisa menelan jeritan Yoga.
Jauh dari tempat Yoga menerima musibah, kakek yang tengah duduk bersila mengerutkan kening, dia mendengar pekikan itu. “Ah, sebuah kematian yang lain…” gumamnya dengan kerut makin bertambah di keningnya.
More
10 Jun 2012
by eds5
in Elegi Perguruan Naga Batu
Tags: didit, didit s andrianto, didit setiawan andrianto, elegi perguruan naga batu, pedang tetesan embun, perguruan naga batu, seruling sakti
SERULING SAKTI
Oleh: Didit Setiawan Andrianto
Jilid 116 sampai 118
116 – Domino Effect : Lembah Halimun (1)
Meski pada akhirnya Jaka memutuskan untuk tidak mengungkapkan pengalaman itu, tapi pemuda ini pun harus menceritakan latar belakang kenapa mereka harus meminum ‘serum’ yang dibuatnya tadi.
“Apa yang paman sekalian minum adalah sebuah bibit racun.” Jaka tidak menjawab pertanyaan Ki Alih.
Tidak ada yang terkejut dengan ucapan Jaka, biasanya pemuda ini melakukan segala sesuatu dengan sangat terukur dan tidak pernah sembarangan. Mereka menunggu dengan tenang. Di saat bersamaan Penikam menyedot nafas dengan begitu kerasnya, membuat perhatian semua orang teralihkan pada dirinya.
More
07 Mar 2012
by eds5
in Elegi Perguruan Naga Batu
Tags: didit, didit s andrianto, didit setiawan andrianto, elegi perguruan naga batu, pedang tetesan embun, perguruan naga batu, seruling sakti
SERULING SAKTI
Oleh: Didit Setiawan Andrianto
Jilid 111 sampai 115
111 – Domino Effect : Sambil Menyelam Minum Susu
Jaka sudah memata-matai rumah Sandigdha, kedatangan Ki Alih menimbulkan satu kekawatiran di benaknya yang tak mungkin dia kemukakan. Jika Sandigdha mendapatkan berita, bahwa; teman kolaborasi kejahatannya tertangkap tangan, tentu hal yang akan dia lakukan adalah melenyapkan orang itu. Jaka harus mencegahnya.
Rumah Sandigdha—seperti pada awal kedatangan Jaka sehari lalu, selalu sepi, pengawalan yang ada di seputar rumah itu sebenarnya tidak diperlukan, mengingat kemahiran Sandhigdha cukup bisa mengatasi serangan dari pihak manapun. Jaka menerobos masuk, dengan hati-hati. Peringan tubuhnya yang sempurna, sangat membantu dirinya dalam menyelinap.
More
Previous Older Entries